Senin, 12 November 2012

Tempat Bersejarah

Ketika dilihat, Papua adalah daerah yang kaya raya akan sumber daya alam, walaupun sekaya itu  orang Papua sendiri tetap belum merasakan kekayaan. Lantas siapa yang merasakan kekayaan itu? dimana digunakan kekayaan itu? dan kemana kekayaan itu pergi?
Bisa dibilang, kekayaan itu ada pada orang Papua sendiri dan bisa juga dibilang ada pada orang lain, namun, apakah itu betul? 
Pertanyaan-pertanyaan ini sangat memprihatinkan, sehingga tidak ada jawaban yang pasti untuk orang Papua, apa yang sebenarnya harus dilakukan ataukah pilih diam, ketimbang menyuarakan? 
Ketidakpastian ini akan terus ada, dan terus menerus akan dirasakan, sebagaimanapun persoalannya ini Papua, semua mata tertuju kepadanya untuk melirik apa yang terkandung didalamnya.
Dengan segala penderitaan ini, pasti ada jalan, namun siapa yang menentukan jalan itu? Jawaban dari penulis adalah orang Papua sendiri. Mengapa saya katakan demikian? karena segala sesuatu ditentukan oleh kita untuk kita yang artinya orang Papua menentukan jalannya sendiri, mau bangkit atau tidak semuanya kembali kepada orang Papua.
contoh secara detail : "Saya kalau lapar, pasti saya membutuhkan makan untuk mengenyangkan perut saya, jika tidak ada makanan, pasti saya akan berusaha akan mencarinya, ketika saya butuh sesuatu untuk membelinya

Minggu, 11 November 2012

I AM

(Cogito ergo sum) yang artinya : ketika aku berpikir maka aku ada (Descartes).
Timbulah suatu motifasi positif dalam diri kita, bagaimana cara berpikir kritis dalam kehidupan umat manusia di abat ini.  Perlu kita ketahui, bahwa sesuatu yang baik atau yang buruk tergantung pada kita, karena kita mempunyai hikmat yang luar biasa untuk berpikir ke arah yang positif maupun negatif. Pada prinsipnya saya sangat setujuh dengan kata-kata Descrates, dimana ia membuat satu stengmen yang akan memaksa manusia untuk berpikir dengan keras untuk menyelesaikan sesuatu pekerjaan dengan tuntas, bekerja keras, fokus, mempunyai komitmen serta mempunyai tujuan yang jelas.
Sebuah contoh tentang kata-kata diatas, orang yang lumpuh total secara fisik otomatis tidak akan bisa menghasilkan sesuatu dengan tangan dan kakinya yang lumpu, yang buta dan tuli, orang yang mono dan gila, namun secara sikologi ia akan merasakan sesuatu yang memaksakan dia untuk berusaha, seperti makanan, minuman, membuang hajat dan hal-hal kekerasan lainya yang akan mengakibatkan orang tersebut sakit. Jadi, kata-kata di atas mengambarkan bahwa, kita sebenarnya mampu melakukan segala sesuatu yang tidak bisa menjadi bisa, yang bisa menjadi tidak bisa dan hal-hal lain diluar dugaan lainya. Sekarang kembali kepada kita sendiri, bagaimana menyikapinya untuk bisa berusaha dalam kehidupan ini.
Di sebuah kitab suci mengatakan, kata ORAETLABORA yang artinya Berdoa dan Bekerja. Dalam terjemahanya adalah ketika kita berdoa kepada Tuhan sang pencipta dengan iman, namun tampa perbuatan adalah cuma-cuma, yang artinya 'kita hanya tahu berdoa kepada Bapak di Sorga, namun kita tidak berusaha bekerja keras, itu sangat tidak mungkin untuk akan ada perubahan yang siknifikan akan terjadi, namun kita harus berusaha supaya hal siknifikan tersebut bisa terjadi tepat pada permintaan kita dalam doa" terjemahan private.